Sigapiton Festival & Mother’s Day Celebration

LATAR BELAKANG

Tujuan Kaldera adalah untuk menunjukkan contoh ekowisata kelas atas yang bekerja berdasarkan kerjasama dengan desa. Pada kenyataannya hal ini gagal. Pemerintah mencoba membangun resor dan mengoperasikannya. Beberapa bangunan sudah lapuk penuh seperti “Telur” atau tidak terpakai sama sekali dan juga rusak atau belum selesai. Kemudian BPODT juga kehilangan uang dan tidak memiliki catatannya.

Pengelola baru BPODT ingin mengubahnya. Mereka semua bekerja dengan hati bahwa desa Sigapiton benar-benar mengerti tentang Ekowisata dan akan sempurna jika mereka bergabung dengan ini. Dari kegiatan tersebut sudah berlangsung 1 bulan pelatihan untuk mengembangkan Ekowisata di Sigapiton dengan bantuan Ecovillage Silimalombu. Banyak ide yang keluar, apa saja yang bisa dilakukan di Sigapiton oleh mereka. Masyarakat juga langsung belajar, cara membuatnya: mendesain toping, menyiapkan banyak makanan tradisional, membuat roti dan kue, membuat hidangan mewah, dan memanfaatkan tanaman di kebun. Mereka belajar, bagaimana menghasilkan minyak dari kemiri dan Kakao. Mereka juga belajar tentang fermentasi buah-buahan untuk membuat Eco Enzyme atau cuka dan anggur. Pada langkah berikutnya, mereka tertarik untuk menyaring minyak aromatik dari kulit jeruk. Dan dua pria belajar membuat kano yang sepenuhnya terbuat dari poliester, yang dapat bertahan selama 30 tahun. Ini semakin dilengkapi juga dengan mesin listrik dan panel surya.

Namun yang paling potensial di waktu dekat adalah AEK Sigapiton. Air tersebut sejak ratusan tahun merupakan air mineral alami, yang dapat dijual tanpa diolah, seperti air mineral terkenal di dunia. Airnya bisa disalurkan ke hotel-hotel dan ke seluruh masyarakat di sekitar Danau Toba. Koperasi Sigapiton bisa melakukan ini. Dengan air ini tentu akan membawa keuntungan dan kekuatan untuk mengembangkan desa. Dan air akan menjadi promosi terbaik bagi desa, untuk mendatangkan wisatawan ke sana. Hal ini dapat dikombinasikan untuk transportasi air dan wisatawan.

 

Berikan Kaldera Sebuah Hati

Saat ini Kaldera sedang dijalankan oleh manajemen BPODT. Bangunan semakin lapuk, tidak ada air panas bahkan untuk Bos Kaldera dan sampah dibuang begitu saja di depan pintu masuk Kaldera. Titik kedatangan suatu destinasi wisata ditempati oleh petugas keamanan berseragam dan bukan dari staf wisatawan yang ramah menyambut. Kaldera tidak memiliki Pusat bagi orang-orang bahkan untuk minum kopi yang enak dan memiliki titik pertemuan. Hal ini menimbulkan kesan bahwa Kaldera perlu dilindungi (security) dari orang-orang di sekitar. Turis tentu tidak merasa diterima dalam situasi seperti ini.

Kaldera membutuhkan sebuah hati. Kami ingin dan akan membangun ini hanya dalam dua minggu. Tenda nomaden, yang bisa dipakai untuk waktu yang lama, sebuah kombinasi dari tenda Mongolia dan India. Dibangun dengan cara tradisional Indonesia, yaitu dengan Bambu dan Rumbia. Sebuah bangunan dengan ruang yang dapat digunakan lebih dari 400 meter persegi. Dengan dapur terbuka di tengah. Dapurnya mampu menghasilkan makanan bahkan untuk 500 orang. Tenda dapat dibuka dan dapat dengan mudah diperpanjang untuk acara yang lebih besar. Masyarakat Sigapiton bisa membangun dan mengelolanya. Mereka akan membangun “Heart of The Caldera” sendiri. Dan kemudian mereka juga yang akan mengurusnya. Ecovillage Silimalombu akan membantu mereka membangun dan mengoperasikannya, hingga berjalan. Dengan acara 4 hari sebelum Natal, maka hal yang paling penting sudah dilakukan. Semakin hidup dan semakin menjadi modal bisnis itu sendiri. Ini tidak lagi membutuhkan dukungan Pemerintah.

Bahkan pada langkah berikutnya sudah dapat diperkirakan, bahwa Koperasi Sigapiton masuk untuk menjalankan Kaldera di bisnis mereka sendiri. BPODT kemudian dapat mengembangkan sisa Danau Toba dan sepanjang waktu mereka memiliki tempat di mana mereka dapat membuat acara dengan infrastruktur yang ada, yang bisa memberi makan hingga 500 orang.

 VISI DAN MISI KEGIATAN

Dalam visi dan misi kegiatan Sigapiton Festival and Mother’s Day Celebration 2021 dengan tema “Tourism for Rural Development: Sigapiton Village The Hidden Paradise Of Toba”, adalah sebagai berikut ini:

  • Memperkenalkan Sigapiton sebagai Desa Wisata prioritas di Kawasan Danau Toba.
  • Meningkatkan potensi lokal secara bijak dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
  • Meningkatkan kreatifitas budaya masyarakat sebagai peluang pasar wisata.
  • Meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dalam mengambil peran sebagai peran pelaku wisata untuk pengembangan wisata di Kawasan Danau Toba.

Pada akhir  acara pelatihan, Desa Sigapiton  dan pihak  terkait didalamnya seperti, TELs sebagai salah satu bagian dari program Kampus Merdeka dan Ecovillage Silimalombu selaku penanggung jawab pelatihan merencanakan kegiatan penutupan melalui Sigapiton Festival bersamaan dengan hari peringatan kongres perempuan pada 22 Desember yang sering disebut dengan Hari Ibu. Berlandaskan pemikiran tersebut, maka kami berpartisipasi menjadi wadah untuk merealisasikan acara ini dan membentuk suatu kepanitiaan dalam penyelanggaraan kegiatan ini.

Sigapiton Festival and Mother’s Day Celebration 2021 yang mengusung tema Tourism for Rural Development: Sigapiton Village The Hidden Paradise Of Toba merupakan suatu  acara  yang diisi oleh atraksi seni budaya, kuliner, serta pameran produk  lokal lainnya yang merupakan bagian dari hasil  pelatihan masyarakat.  Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terselenggara dengan baik dan partisipasi dari semua pihak akan  mendukung kemajuan Desa Wisata Sigapiton.

Sigapiton Festival and Mother’s Day Celebration 2021

Rencana kegiatan Sigapiton Festival and Mother’s Day Celebration diselenggaran mulai 20 Desember s/d 23 Desember 2021 . Acara ini diselenggarakan sebagai acara penutupan resmi dari Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Sigapiton Kerja Sama Dengan Ecovillage Silimalombu. Beberapa gambaran kegiatan akan dilaksanakan sebelum dan pada masa acara ini adalah sebagai berikut.

  1. Heart of the Caldera
  2. Pameran kuliner (live cooking)
  3. Performances (drama, sing, dance)
  4. Eco Shop
  5. Perlombaan memasak dan puisi

Berikut beberapa produk yang nantinya akan dipamerkan:

  1. Aek Sigapiton
  2. Hand Crafting dari Ulos: Tas, topi, dll.
  3. Bawang goreng
  4. Letek (Anyaman)
  5. Wine Nanas
  6. Selai Nanas
  7. Eco Enzym
  8. Kompos Cair
  9. Lotion Herbal
  10. Cream
  11. Sabun dari Limbah
  12. Shampoo organic
  13. Hydrosol
  14. Minyak jeruk
  15. Minyak kemiri
  16. Minyak kelapa
  17. Coklat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *